IPA Borongloe: Pusat Kehidupan Masyarakat sebagai Pemasok Air Bersih di Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa
IPA Borongloe adalah Instalasi Pengelolaan Air (IPA) yang terletak di Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Diresmikan dengan kapasitas 100 liter per detik, IPA Borongloe mampu melayani kebutuhan air bersih sekitar 8.000 sambungan rumah. Dibangun dengan dana mandiri, IPA ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Evaluasi kinerja IPA Borongloe dilakukan untuk memastikan operasionalnya berjalan dengan baik. Dengan kapasitasnya yang besar, IPA Borongloe memiliki peran penting dalam memastikan pasokan air bersih bagi masyarakat di wilayah tersebut.
IPA Borongloe memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dengan kapasitas 100 liter per detik, IPA ini mampu melayani sekitar 8.000 sambungan rumah. Dibangun dengan dana mandiri sebesar Rp2 miliar dan dana pinjaman sebesar Rp13 miliar, IPA Borongloe merupakan inovasi PDAM Tirta Jeneberang untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Selain itu, IPA Borongloe juga diharapkan dapat mendorong para investor untuk berinvestasi di wilayah tersebut yang pada gilirannya dapat mengakselerasi perekonomian.
Dalam proses pemurnian air di IPA Borongloe, beberapa langkah utama meliputi misahan, flokulasi, penggunaan obat PAC, pembersihan flog, aerasi, filtrasi, dan pembuangan limbah. Misahan digunakan untuk mengendapkan kotoran dan lumpur dari air, kemudian flokulasi untuk menggabungkan partikel-partikel lumpur menjadi bola-bola besar yang dapat disesuaikan oleh obat PAC. PAC (Poly aluminum chloride) adalah bahan kimia penjernih air yang digunakan dalam proses pengolahan limbah cair atau air limbah. PAC digunakan sebagai koagulan untuk mengikat partikel organik dan zat pencemar lainnya dalam air, kemudian diendapkan dan dipisahkan dari air. PAC terbukti sangat efektif untuk menjernihkan air dengan mengurangi turbidity, mengurangi warna, mengurangi COD, menyerap fosfat, dan menyerap sulfat. Dalam proses pemurnian air, PAC diberikan dalam dosis yang optimal dan cost efficient, yang membutuhkan rumusan perhitungan khusus dengan variabel konsentrasi PAC, nilai pH larutan operasi, temperatur, turbidity awal dan lain-lain.
PAC diaplikasikan dengan menggunakan pompa dosing dan dicampurkan dengan air. PAC juga digunakan sebagai obat pemisah lumpur pada proses sedimentasi dan membantu dalam pembersihan flog (sedimen) manual. PAC memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan koagulan anorganik tradisional seperti Aluminium Sulfat (Tawas). Keunggulan PAC antara lain lebih aman karena memiliki dampak korosi yang rendah, kualitas air olahan lebih baik, biaya perawatan lebih rendah, proses koagulasi lebih cepat, rentang pH yang lebih luas, dan kadar aluminium dan garam yang tersisa di air yang diolah dengan PAC lebih rendah. PAC dapat dibeli dari supplier kimia atau distributor bahan kimia terpercaya. Namun, perlu diingat bahwa bahan kimia ini bersifat korosif dan berbahaya jika tidak ditangani dengan benar, sehingga penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan Setelah penggunaan obat PAC, volume air yang diterima diukur dan hasil lab (NTU) menentukan dosis PAC yang diperlukan. Obat PAC dikemas ke pompa dosing untuk mencampurkan dengan air. Selanjutnya, sisa pembuangan dikumpulkan ke dalam sedimentasi untuk pengendapan lumpur. Obat pemisah lumpur PAC digunakan untuk memisahkan lumpur dari air, dan pembersihan flog (sedimen) manual dilakukan untuk membersihkan kotoran pada pipa.
Proses aerasi memanfaatkan oksigen yang disebabkan oleh reaksi antara air dan obat PAC, sementara filtrasi menggunakan pasir silika untuk menyaring air dari lumpur. Pemangkatan lumpur backwash digunakan untuk membersihkan lumpur yang mengendap di filter, dan selanjutnya dikumpulkan ke dalam reservoir. Distribusi air ke dalam reservoir harus stagnan, dengan input dan output air harus seimbang. Proses distribusi pada saat malam hari dinaikkan hingga 80%.
Permasalahan yang dihadapi oleh IPA Borongloe saat ini yaitu kurangnya infrastruktur dalam memenuhi optimalisasi pengolahan air bersih. Maka dari itu, Kepala unit IPA Borongloe, Pak Ridwan Sabir memiliki suatu upaya dalam pengendalian sdb seperti pengadaan pengepressan flog agar nantinya dapat bernilai jual dan lebih memiliki nilai guna. Salah satu upaya yang beliau lakukan yaitu dengan pengajuan proposal terkait pengadaan pengepressan dan penyaluran air sdb untuk dapat diolah kembali menjadi air bersih.